DENGAN NAMA ALLAH

DENGAN NAMA ALLAH

Ingatan untuk ku dan kalian



وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.

Yang bermaksud:

Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar. (Surah Al-Asr, Ayat: 1 - 3).


Pengikut

Ahad, 30 September 2012

Darwis Tere Liya

 Rembulan Tenggelam di Wajahmu





 Saya meminati karya Darwis Tere Liya. Anak-anak yang memperkenalkan kepada saya.Memandangkan saya kurang berpeluang menjenguk toko-toko buku yang besar-besar,sedangkan buku-bukanya tidak sampai pasaran di daerah saya,jadi anak-anaklah yang membantu saya mendapatkannya. Pada sangkaan saya dahulu beliau ini seorang wanita,rupanya bukan. Saya mengikutinya di Facebook. Ideanya di wall facebook amat kena dengan selera saya.Sesungguhnya Allah menurunkan beliau untuk menilai tambah ilmu saya. Baru-baru ini beliau menulis diwall dengan panjang lebar. Diikuti berpuluh-puluh comment dan
like  oleh beratus-ratus orang juga. Saya salin dan tanpal di  bawah;




*saudara serumpun

Keluarga besar saya tinggal di pedalaman Sumatera. Sekarang, belasan tahun, saya merantau dan akhirnya menetap di Bandung. Karena sy dibesarkan langsung oleh adat istiadat, budaya pedalaman Sumatera, maka sejauh apapun sy merantau, semua kebiasaan itu masih melekat. Ber-pantun misalnya, sy suka sekali memasukkannya ke dalam novel2. Dan juga beberapa kebiasaan lainnya. Menyenang
kan melakukannya, dan besok lusa, anak kami mungkin akan mewarisi adat istiadat tersebut.

Setelah bertahun-tahun tinggal di Bandung, apakah saya dan anak kami bisa bilang bahwa itu tradisi kami juga? Tentu saja. Itu leluhur kami juga. Apakah boleh orang2 kampung saya di pedalaman Sumatera sana marah2, melarang saya mengaku2? Rasa2nya tidak, meski jauh dirantau, sy tetap saudara mereka. Benar2 saudara sedarah--meski anak cucu kami kelak, boleh jadi tdk merasa lagi saudara, justeru membenci.


Saya menggunakan ilustrasi ini untuk menjelaskan tentang: kenapa ada di antara kita yang begitu membenci Malaysia. Hari-hari ini, dengan situasi yg lebih tenang, sy ingin mengingatkan banyak orang. Semoga tanpa isu yg membuat bersitegang, penjelasan ini bisa lebih masuk akal.


Saya selalu saja memikirkan pertanyaan itu. Mengapa ada di antara kita yg sampai begitu membenci Malaysia? Apa yang telah dilakukan mereka hingga kita membenci begitu sangat? Apakah mereka telah menyakiti dan menzalimi kita? Apakah mereka benar2 telah mencuri budaya kita? Bukankah banyak warga negara Malaysia yg dulu berasal dari Indonesia. Bersaudara--dalam artian benar2 saudara sedarah-- dengan leluhur kita, meski anak cucunya boleh jadi tdk merasa saudara lagi.


Kalau alasannya soal tenaga kerja kita yang diperlakukan tidak manusiawi, maka penting sekali semua orang membuka data, ada 4,5 juta lebih buruh migran Indonesia di luar negeri, 2,6 juta ada di Malaysia. Isu perlindungan buruh migran ini menjadi konsen seluruh dunia, dan jelas ada banyak warga negara Malaysia yg tergerak hatinya ikut menyerukan agar negara mereka sendiri memperlakukan buruh migran lebih baik, menerapkan UU buruh yg lebih protektif, dsbgnya.


Atau alasannya karena mereka telah mengambil pulau kita lewat sebuah pengadilan internasional yang sah? Mencuri kekayaan laut kita? Atau alasan2 lainnya?


Penting sekali kita memiliki argumen kokoh jika ingin membenci habis2an sesuatu. Bukan karena ikut2an, karena trend dunia maya, dan sebagainya. Apalagi jika itu dilakukan dengan bahkan saat kita tdk mengenal sesuatu tersebut. Kenapa benci? Benci saja pokoknya. Kenal dengan sesuatu tersebut? Tahu persis kenapa harus benci? Tidak perlu, ngapain sy harus tahu mereka? Pokoknya saya benci? Pernah punya teman orang Malaysia? Pernah ke Malaysia? Bodo amat, sy benci. Jika itu yang terjadi, maka itu akan menyedihkan sekali.


Saya tidak punya alasan membenci Malaysia. Sy pikirkan berkali2 dari sudut pandang manapun, sy tidak punya alasan membenci mereka. Bahkan, karena sy tahu cerita2 leluhur, bagi sy, mereka adalah saudara. Mayoritas mereka, bahkan saudara sesama muslim.


Esok lusa, kalau saja lagi2, ada kejadian serupa yg memicu, maka selalu pikirkan baik2 sebelum menyebar komen, postingan, status yg berisi kebencian, provokasi, dsbgnya. Karena itu memiliki daya rusak yg besar sekali. Semoga tidak ada anggota page ini yang melakukannya, sy selalu berharap banyak kita selalu bisa lebih baik.
  
berikut adalah antara komen-komen peminatnya
Saya tidak terasa bahang kepanasan yang berlaku disana,iaitu tentang kebencian segelintir rakyat tanah asal usul saya itu.Saya juga tidak berminat untuk mengikuti blog-blog berkenaan.Siapa saya untuk mengulas.Biar Allah yang menilai. Orang jahat ada dimana-mana,bukan di sana atau disini sahaja.Sedangkan dalam keluarga sendiri pun ada yang berkira,tidak mahu berlebih kurang dan bertolak ansur.  Betul kata anak saya sebagaimana yang ditulis di dinding mukabukunya

Definisi hidup itu mudah.

"Buat apa yang Allah suruh,
dan tinggal apa yang Allah larang."

Tapi untuk memenuhi definisi itu adalah perjuangan sepanjang hayat.
 

Jumaat, 28 September 2012

HAMKA

Hamka: Siapa ni Mama

Mama: Ni Professor Hamka,orang panggil dia Abuya Hamka.

Hamka: Eh sama dengan Hamka yang ini.(sambil memegang dadanya)Tapi orang itu tua,Hamka yang ini kecik lagi kan Mama.

Mama:Ya,Hamka yang itu dah tua,dah meninggal pun. Dia orang pandai,rajin,berani. Dia hero.Hamka suka nak jadi macam Abuya Hamka ni?

Hamka: Nak,nak

Mama: Kena rajin ngaji kalau nak pandai,jangan suka menagis kalau nak berani. Jangan suka buli kakak kalau nak jadi hero.Kena rajin tolong emak kalau nak jadi baik.

Hamka:Ok.







Hamka ini anak saudara kepada suami Makbonda.sekarang umurnya 3 tahun lebih.Menjadi anak yatim ketika berusa 1tahun 3 bulan.Dia memanggil makbonda mama tapi memanggil emaknya sendiri emak. Setiap kali Makbonda singgah dirumahnya semasa pulang dari sekolah pasti akan mengikut balik. Kenalah pula Makbonda yang kesunyaian,maka jadilah dia pengisi ruangan. Sejak diperkenalkannya dengan Abuya Hamka,setiap kali datang dia akan meminta Makbonda bukakan gambar Abuya Hamka,ditenungnya lama-lama.dia belum tahu membaca,nanti kalau sudah tahu bolehlah dicarikan biodatanya. Sebelum dia hidupnya terdedah kepada idola-idola yang bukan-bukan dan medorong kepada kerosakan,elok kita dedahkannya dengan tokoh-tokoh ilmuan seperti ini.

"jika mahu melihat keadaan sesebuah negara pada masa hadapan, lihat lah pada pemudanya pada masa sekarang"  -Umar Ak khatab.

Selasa, 25 September 2012

Dosa Semalam.

Puas hati Mak Non,menantu bungsunya kali ini betul-betul mencapai citarasanya,selain kacak,gaji besar,saiz badan sedang-sedang,sangat padan dengan anak bungsunya yang cantik dan berpotongan langsing dan bersaiz unggul.Kalaulah dahulu dia diberi peluang memilih pasangan hidup,tentu sekali ciri-ciri itulah pilihannya,tapi dahulu jodohnya diatur oleh ibubapa,dia tiada kesempatan memilih.Hantaran perkahwinannya juga lebih tebal berbanding anak-anak yang dahulu.Tentang agamanya biasa-biasa sahajalah,nampak juga sesekali solat.Yang pastinya nampak pergi solat hari raya di masjid untuk menunjuk diri pada jiran tetangga. Majlis perkahwinan mereka dahulu juga paling besar belanjanya.Semuanya diperah-perah,almaklumlah ianya adalah penghabisan.

Setahun perkahwinan meraka Mak Non begitu memanjai menantu bungsunya ini,segala selera makanan dipenuhi,seiap kali mereka balik kampung habislah seisi rumah dikerah mencari bahan masakan kegemaran menantu baru ini,walaupun kepulangannya hanyalah dipenuhi dengan aktiviti membesarkan tahi mata. Anak bungsu Mak Non pula adalah tercantik berbanding yang lain.Semasa kecil Mak Non begitu memanjainya,tentu sekali kerana dia adalah anak yang paling keriktikal semasa dilahirkan,dan terlalu banyak penyakit yang suka kepadanya,sebab itulah ditatangnya bagai menatang minyak yang penuh hingga terbawa-bawa sampai anak itu dewasa.Membasarnya dengan dipenuhi segala kehendak tuntutan nafsunya.

Kini tahun ketiga mereka melayari bahtera rumah tangga.Hidup dalam kesibukan arus kota, dikurniakan puteri dan putera. Hasil pertautan kasih bapa yang kacak dan ibu yang cantik,lahirlah anak-anak yang comel.Penuhlah album facebook dengan foto-foto keluarga dan anak yang berbagai aksi. Sesiapa juga yang memiliki penyakit mazmumah tentu sekali  akan cemburu melihat gambaran kebahagiaan mereka.

Hari itu Mak Non bertandang kerumah Mak Odah.
"Mak Odah,kamu kenal tak mana-mana bomoh yang boleh tundukan orang"

"Astaqfirullahalazim,buat apa pulak Non.Kurafat tuh,kena laknat Allah"

"Tu lah Mak Odah,menantu saya si Pauzi tu,garang sangat,entah berapa kali si Mala kena sepak terajangnya,alah kita bukan nak tundukan dia terus tapi biar lembut sikit hatinya"

"Lailahaillallah! selama ni elok aje ku tengok,raya baru ni ada datang rumah aku,Si Mala semakin lawa,mukanya jadi macam plastik dah,entah ubat apa yang dimakannya makin dewasa makin lawa,anak-anaknya comel-comel,tak kan main sepak terajang bagai"

"Ia Mak Odah,masa baik nampak eloknya,cuba masa mereka balik KL.Pantang bini salah sikit main lempang terajang je.Yelah aku tau,Mala tu bukan baik sangat,dia tu pemalas sikit,dah dia bungsu,semua kerja kakak-kakak dia buat,lepasa tu memang suka melawan,dah biasa dari kecik,tapi jangan lah sesenang main tangan,cakaplah elok-elok sikit,dah suami,kenalah sabar didik isteri.Aku cari bomoh bukan apa,biar dia lembut sikit hatinya."

"Sembahyangnya macamana?"

"Ada juga lah sesekali aku tengok,tapi tempat kerja dia dia sorang melayu,selalu pulak kerja luar,tak taulah kalau di sana"

"Kamu pernah tegur dia ke?"

"Adalah juga sesekali,tapi nanti Mala lah yang jadi mangsa sakit hatinya,suka mengadu hal rumah tangga dengan emaknya,tambah galaklah tangan kakinya.Mala tu sejak kecik lagi jentikpun aku tak pernah,ni senang-sennag dia bagi penampar kat pipinya,dah berapa kali kaki naik kat badannya,ya Allah Mak Odah,tak dapat aku nak bayangkan,kesian Mala"


"Non,terus terang aku cakap,tang bomoh-bomoh ni aku taka setuju peratus-peratus.Kurafat Non.Bomoh tu semua guna jin,tak lari punya.Astaghfirullah,Allah marah Non.Engkau tau siapa yang menundukkanya tu? Jin Non,kamu nak rumah tangga anak kamu dikawal Jin?Sekarang ni gini,menantu kamu tuh anak orang,kamu jumpa dia dah besar,tak tau latar belakang masa dia membesar. yang dekat dengan kamu anak kamu si Mala,kamu yang didik dia sampai besar,jadi lebih senang betulkan anak kamu.Betulkan perangai manja-manja dia tuh,sekarang dah jadi isteri orang,jangan dibawa-bawa perangai dulu,sebab tak pernah kena jentiklah dia jadi macamtuh..Kena qurbankan,buang semua tukar jadi orang baru,apa juga yang buatkan suaminya melenting tu rentikan.Kena bertahanlah.Yang kamu pun,banyakkanlah berdoa,janganlah bergantung kat bomoh. Bomoh tu Allah yang buat.Allah lagi besar kuasanya.Benda-benda ni semua berlaku adalah untk ingatkan kita Non,Apa pernah kita buat salah,ingat masa muda-muda,jangan malu mengaku salah kita,tak payah mengaku depan orang,mengaku depan Allah je,Dalam dosa anak tu ada sebahagian dosa kita Non,kita yang salah didik dia. Allah tu maha mendengar.Minta maaf,taubat,minta janganlah Allah balas dosa-dosa kita pada anak-anak kita pulak.Sebelum nak betulkan anak betulkan diri kita dulu.Kita dah tua Non,entah bila-bila masa kita ni kena ambik.Dah puas kita rasa nikmat dunia,masanilah sesuai kita ingat hari lepas mati.Nanti bila Mala mengadu hal rumah tangga jangan kamu bakar-bakar dia,nasihatkan dia banyakan dekat dengan Allah.Baru 3 tahun mereka bersama,panjanglagi kehidupan mereka,baik betulkan awal-awal ni."

Pada ketika itu barulah Mak Non teringat,dahulupun aruah suaminya seperti itu,tapi ibunya telah bertindak awal,cepat-cepat ditudukannya.Semamangnya suaminya dahulu tidak berani mengangkat mukanya,apa juga kehendaknya diturutkannya.Mala sendiri membesar dengan tidak pernah dikasari oleh aruah bapanya,sebaliknya Mala yang selalu memebantak-bentak bapanya yang selalu tunduk itu.Apakah itu yang dimaksudkan oleh Mak Odah?.Adakah Mak Odah tahu rahsia itu?. Mak Non diam dan terus diam.Kalaulah itu satu dosa sehingga suaminya mati,dapatkah dia kemaafan dari suaminya?.

Apakah hari itu tanda cahaya hidayah mula menyentuh jiwa Mak Non.Tunggu sahajalah akan aturan Allah selepas ini.

Selasa, 18 September 2012

Berani vs Takut


Hujung minggu yang lepas Saya mengambil anak sulung di setesyen bas Kelang.Memang sudah lama saya tidak berurusan dengan setesyen bas besar-besar.Begitu juga dengan anak sulung saya ini, sejak dia bekerja dan berkenderaan sendiri. Kali ini dia sudah tidak dapat mengelak,dia ada kursus di KL,Sehabis kursus dia mahu meneruskan balik Kampung.Dari KL ke Kelang dia menggunakan Komuter,saya tidak dapat mengambilnya di Hotel atas urusan yang lebih penting.Atas kelewatan kami,sampai stesyen komuter Kelang dia berjaalan kaki menyeberangi sungai Kelang ke Stesyen bas.

Di Stesyen bas Kelang kami mengambil masa untuk mencarinya.Keadaan stesyen bas yang begitu padat,dilimpahi  manusia yang berbagai wajah. Akhirnya kami bertemu.Dari kejauhan kami nampak wajah anak saya ini merah padam,kami menyangka dia kepenatan berjalan mencari .  Tidak sempat bersalaman kerana suasana tidak memebenarkan kereta berhenti dan membiarkan penumpang keluar. Masuk sahaja ke dalam kereta dia seperti dalam trauma.

Rupa-rupanya dia dalam keadaan ketakutan.Empat lima tahun yang lalu dia biasa berjalan-jalan dikawasan tersebut bersama kawan-kawan seuniversitinya.Kedaan sekarang sangat jauh berbeza,dia melihat iklim manusia sekelilingnya sangat luar biasa dan amat menakutkan..Mula-mula dia mencadangkan kami tunggu di Kelang central sebab dia akan menaiki bas ke sana,tapi setiap bas yang datang sendat oleh manusia yang bewajah asing,tidak kelibat wajah peribumi langsung Dengan bahasa yang sangat asing dan pelbagai bunyi dan fonetik.Jadi dia membatalkan niatnya lalu menunggu di situ sahaja.Tidak menyangka dia akan menghadapi situasi itu.Saya rasa anak saya ini bukanlah jenis yang cengeng dan penakut seperti rama-rama yang baru keluar dari kepumpung,tapi dia ini adalah gadis yang berani dan agak kental juga jiwanya.



Rasanya ditempat lain pun begitu juga situasinyua. Kalau dinamakan bas awam itu peratus peribumi yang menggunakannya terlalu sedikit,peratus yang lain ialah untuk mereka-mereka yang berwajah bukan peribumi. Samaada meraka itu adalah PATI atau dengan sah tidak lah dapat dipastikan.Agaknya dimanalah letak kealpaan sehingga begitu berleluasa kebanjiran mereka.Bila kita rujuk pada statistik yang dibena oleh jabatan-jabatan tertentu,setiasa ada penambahan setiap tahun.Apa akan terjadi beberapa tahun lagi.



Mereka yang datang dengan keberanian,kita yang tinggal dalam ketakutan. Kita makhluk yang lemah,tidak tahu apakah percaturan Allah Rbbul Jalil.



وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Dan Dia (Allah) Mengetahui (Segala) Apa Di Langit Dan (Segala) Apa Di Bumi, Dan Allah Maha Berkuasa Ke Atas Segala Sesuatu 
[Surah Ali 'Imran: 29]

Sabtu, 15 September 2012

Rakan pembimbing



“Tiap kali raya ginilah aku tengok kamu ni Tom”  Komen mak Odah bila Mak Tom menyambutnya dengan wajah sugul dan lesu sekali.

Hari ini telah  dua minggu lebih Syawal berlalu,baru Mak Odah berkesempatan menziarahi Mak Tom yang katanya kurang sihat.Dari akhir Ramadhan hinggalah seminggu Syawal,Mak Odah belum boleh meninggalkan rumah.Anak cucu berkumpul .Ke duabelas anak-anaknya semuanya balik walaupun tidak serentak.Ada yang balik 2hari akhir bulan Ramadhan,ada juga yang petang 1 syawal,ada juga yang hari ketiga syawal. Mak Odah tak kesah,bukan semestinya Syawal baru balik,yang penting dalam jiwa mereka ada kesedaran tentang pentingnya mengunjungi ibubapa.Mak Odah selalu bersyukur.Itulah rahsia ketenagan hidup Mak Odah.

Walaupun ilmu Mak Odah nipis sangat tapi Mak Odah menyakini  firman ini;


18:46

Harta benda dan anak pinak itu, ialah perhiasan hidup di dunia; dan amal-amal soleh yang kekal faedahnya itu lebih baik pada sisi Tuhanmu sebagai pahala balasan, dan lebih baik sebagai asas yang memberi harapan.

Mak Odah kena yakin,sebab ini adalah salah satu rukun Iman. Jadi kalau adalah anak-anak yang mengabaikan ibu bapa, itu adalah urusan mereka dengan Allah,Mak Odah telah menjalankan amanah membesarkan mereka,sekarang terpulang kepada mereka.Siapalah dia mahu mengubah dan menentukan hidayah kepada mereka kalau bukan Allah Rabbul Jalal.

“Kamu ialah Odah,anak-anak kamu semua baik,semua balik raya,anak-anak aku?” bersinar-sinar matanya sambil menjeling tajam pada Mak Odah.

“Tak apalah tak balik raya,bukan ada suruhanpun raya mesti balik,balik masa lain pun boleh.Agaknya adahal lah tu,ialah kan sekarang ni macam-macam,kerja tak kira raya ke tidak.” Mak Oda cuba menurunkan suhu kepanasan Mak Tom.

“Entahlah Odah,macam-macam sangat yang jadi kat anak-anak aku ni.Sorang balik tak bawak bini,datang petang malam dah balik,sorang lagi bawak bini tak bawak anak-anak,geli benar anak-anaknya nak datang rumah aku. Sorang lagi sebelum raya kata balik lepas raya kata tak dapat balik, anak-anak mintak beli baju macam-macam,duit habis nak beli minyak. Ya Allah,kalau zaman dulu tu tak apalah,nak jalan susah kena naik bas,duit susah nak cari,sekarang masing-masing dah ada kereta,masing-masing kerja,macamana hati aku bengang Odah. Raya macam-macam aku masak,buat ketupat sampai tidur jauh malam,mencuci perut lembu sampai badan aku bau lembu, kacau dodol sampai bentan-bentan. Semua tu nak bagi jamu kat dia,kita tau kecik-kecik dulu itulah yang disukanya.” Turun naik nafas mak Tom,kalaulah Mak Odah punya keistimewaan sebagai Nabi Sulaiman yang terbuka hijabnya dengan Iblis,pasti nampak bayangan iblis yang sedang mengipas Mak Tom.

Mak Odah mengelus-ngelus belakang Mak Tom yang telah membongkok sabut itu.Berselawat sambil meniup ke telinga Mak Tom.

“Kamu ni kena beristigfar banyak-banyak Tom.Itulah selalu akau ajak kamu,bulan puasa banyakkan amal,ini kamu aku ajak terawih tak mau,sibuk jaga cucu.dah kamu tak nak pergi terawih,anak kamu tu tahu bulan puasa kena banyak beramal,tu yang dia pergi terawih,yang kamu lebih suka duduk rumah bela cucu. “

“Aku tak larat nak terawih,tau tak? kaki aku ni dah tak boleh berdiri lama”Beliau masih memberi alasan.

“Tarawih tak larat kacau dodol larat,Kita ni dah tua Tom,entah bila-bila masa kena panggil.Patut dah tak payah layan nafsu makan tu .Tak ada sapa suruh kamu buat ketupat,dodol bagai,kalau tak buat tak dosa pun,saja kamu susahkan diri. Anak-anak kemu tu dah dewasa,dah tak heran ketupat lauk perut lembu kamu,dah boleh beli masa tak raya pun. Dodol dah berlambak kat kedai.Sesia je kamu membentankan badan”

“Habis dah namany raya,takkan tak buat apa-apa,orang datang nak jamu apa?

“Kamu kena faham Raya tu apa,tulah aku ajak ngaji pun kamu tak mau.Raya tu untuk orang yang banyak amalannya masa puasa,banyak tahan nafsu,kalau betul puasa kita,masa raya hati kita bahagia,tenteram,tenang.Anak balik ke tak balik ke redha je,yang masih balik kan ada? syukur je dengan yang ada.”

“Yelah,esok biar anak dia yang balas,baru padan”Mak Tom masih tidak berpuas hati.

“Itu doa Tom,doa mak kat anak senang tertunai,kalau selalu kamu cakap macam tu,anak kamu tak bahagia.Kamu patut selalu doakan anak-anak bahagia,dapat hidayah,kalau dia insaf kan kamu juga yang dapat faedah.Lagi satu Tom,masa kamu marah kat anak-anak cuba ingat balik,pernah tak kamu buat kat orang.”

“Say tak pernah buat kat emak saya pun”

“Kadang kita tak sedar,tak buat kat emak tapi pada orang lain,contohnya kat menantu ke.Kamu pernah tak tahan menantu kamu balik rumah mak dia?Ataupun kamu ungkit-ungkit sampai dia serba salah nak beraya rumah mak dia?Mungkin masa tu dia ikut tapi tau perasaan dia,mungkin dia sedih dan berdoa.” Mak tom terdiam,tiba-tiba dia manarik nafas panjang.Terkebil-kebil. Memang selama ini itulah yang dilakukannya.Lama dia mendiamkan diri.

Tiba-tiba dia menangis; “Satu lagi yang buat aku sedih,baru-baru ni aku dapat tahu si Hajar kena madu,suaminya kawin lagi,siapa tak sedih Odah. Dahlah masa kahwin dulu sikit je antaran dia bagi,dia dia pergi kawin lagi pulak,jagalah balik nanti aku sunat sampai habis,gatal sangat. Huh macam macam Odah anak-anak aku ni.”Sambil jejari tuanya menggaru-garu kepalanya yang telah memutih itu,mengganggu ketenteraman kutu-kutu yang seang beristirehat.

“Aku dengar juga cerita tu,tapi bukanke suami dia kawin lagi tu dia yang pinangkan,masa suami dia bernikah dia ada sama.Maknanya dia reda,yang kamu susah kenapa.Patutnya kamu bersyukur anak kamu sebaik itu,bakal ahli Syurga tu Tom,betuah kamu. Lainlah kalau  suaminya kawin lagi dengan menipu,menganiaya isteri tua ke,patut kita masuk campur.Dah lah jangan diungkit kisah lama. Sekarang kita sama-sama tua,hidup kita dah sampai hujung,tak ada apa yang kita nak kejar lagi kecuali bekal nak mati.Dah lama kita rasa nikmat dunia,makin dikejar makin tak puaskan hati.Dah berhenti fikir tu semua,fikir apa kita nak bawak bila mati nanti.Anak,duit,rumah,makanan semua kita tak bawak yang kita bawak amalan kita,banyak-banyak sedekah,banyak doa,banyak maafkan anak-anak.Yang wajib jangan tinggal.”

Sememangnya Mak Odalah yang paling layak membimbing Mak Tom. Mereka seusia,Suami Mak Tom sudah lama kembali kerohmatullah,kalau anak-anak tentu sekali sukar bagi Mak Tom mahu menerima,mereka apa tahu,.garam yang mereka makan sedikit sangat.


اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ
“Ya Alloh, akhirilah hidup kami dengan islam, akhirilah hidup kami dengan membawa iman, akhirilah hidup kami dengan husnul khotimah”



Khamis, 6 September 2012

Tetamu VI


Habis waktu sekolah petang tadi saya bergegas ke rumah bapak,menghantar ubat yang telah saya ambilkan di kelinik sejak Isnin tempoh hari sambil menghantar bekalan makanan ayam emak.

Terojanya saya bila bapak berjaya menghabiskan bubur nasi yang saya beli. Tiba-tiba terpacul soalan darinya.

"Minggu ni tak ada sapa-sapa datang lagi?"

Saya, suami  dan  emak terkesima.

Semamangnya sejak akhir-akhir ini berlaku fenomena dimana bapak menerima banyak kunjungan dari kalangan adik-adik serta anak buah serta cucu cicitnya..

Adik beradik bapak lapan orang,tinggal 4 orang yang masih hidup,dua lelaki dua perempuan.adik bungsu bapak sudah menjadi pesara.

Kampung bapak terletak jauh dipendalaman.Perhubungan agak sukar,sebab itulah jarang mendapat kunjungan dari saudara mara,bapak akur,dan tidak pernah jauh hati. Ada juga beberapa adik-beradik bapak yang rajin berkunjung pada ketika itu.Dulu masa bapak sendang peroses membuka hutan seorang adik bapak yang kami panggil Pak Andak rajin datang kerana beliau sedang menuntut di MPSI Tanjung Malim.Yang paling kerap ialah Pak Long yang tinggal di Tenang dan juga Mak Iti dari Batu pahat.Pada ketika itu sukanya hati kami sebab emak akan memasak berbeza dari hari biasa. Itulah dinamakan tetamu datang membawa rahmat.Razki kami bertambah.

Apabila perhubungan jalan semakin baik,kekerapan mereka berkunjung bertambah.Tambahan lagi kekerapan emak mengadakan kenduri walimah kesepuluh-sepuluh anaknya,setiap itulah mereka akan datang. Aruah Pak Andak saya juga sering singgah dalam perjalannya bermesyuarat ke arah utara tanah air,beliau aktif dalam koperasi.

Sekarang perhubungan jalan telah baik sepenuhnya.Bapak telah uzur,namun rohani dan mentalnya masih sihat.Nampaknya kunjungan dari adik beradik dan anak buah bertambah memberasangkan.walaupun ada diantara mereka telah tiada ibu bapa,kesedaran untuk bersilaturrahim dalam jiwa mereka meningkat, Alhamdulillah. Pada Hari Raya tahun ini berbondong-bondong mereka datang setiap hujung minggu.

Sungguh saya tidak menyangka,Selama ini bapak yang semakin diam dan kurang bersuara,dan nampak sepertia tiada respon atas kujungan tetamu-tetamunya tiba-tiba melontarkan soalan seperti di perenggan di atas.


“Wahai manusia,janganlah kamu membenci kehadiran tetamu.Sesungguhnya mereka datang membawa rezeki dan apabila keluar(pulang),membawa dosa ahli rumah tersebut keluar”

“Sesiapa beriman dengan Allah dan hari kiamat,maka muliakanlah tetamunya



Hadis : Setiap tetamu yang memasuki rumah anda akan mendatangkan :

1. Seribu berkat.
2. Seribu rahmat.
3. Allah akan mengampunkan semua dosa anda sekelurga.
4. Allah akan berikan pahala 1000 orang syahid.
5. Setiap kunyahan yang dimakan oleh tetamu pahalanya seperti pahala haji mabrur.
6. Allah akan bangunkan untuknya satu Bandar didalam syurga.

Salah seorang tetamu bapak yang ampunya blog ini


Catatan Popular